Makalah Media Pembelajaran PAI
Posisi, Peran
Dan Fungsi Media Dalam Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Ustad
Ali Rif’an ,M.Pdi

Oleh
kelompok 2 :
1.
Fathul
mu’in
2.
ali
mustofa
3.
khoirul
rozikin
Sekolah
Tinggi Agama Islam
Ma’had ‘Aly Al – Hikam
Malang
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam era pendidikan yang terus berkembang
seperti saat ini,di butuhkan berbagaisarana dan prasarana yang mampu menunjang
proses pembelajaran agar bisa berjalan dengan maksimal.pembelajaran membutuhkan
media yang mampu mengimbangi pemikiran kaum pelajar di zaman yang penuuh dengan
persaingan belajar.dimanapun ada proses pembelajaran maka di situ di butuhkan
media.Apakah media itu ? Apa fungsi media dalam pembelajaran ? Bagaimana posisi
media dalam pembelajaran ? Dan apa peran media dalam proses pembelajaran ?
Dalam makalah ini kami akan mencoba menjawab
pertanyaan tersebut, mengulas dan membongkar apa isi dari topik media
pembelajaran khususnya dalam ruang lingkup PAI . Tentunya kami juga akan
mengambil bebrapa sumber dari para ahli yang sudah menciptakan karya – karya
monumental yang sudah menjadi tolak ukur dalam menjawab pelbagai pertanyaan .
Dan tentunya analisis dan penilaian dari
bapak dosen serta kritik dan saran sangat kami harapkan sehingga bisa
melengkapi pembahasan dalam makalah ini
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
posisi media dalam pembelajaran Pai ?
2.
Apa
peran media dalam pembelajaran Pai ?
3. Apa fungsi media dalam
pembelajaran Pai ?
C.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk mengulas tentang posisi, peran dan fungsi media dalam pembelajaran pai
,dan tentunya seemoga bisa menambah wawasan kita lebih jauh dalam memahami media pembelajaran khususnya
dalam ruang lingkup PAI.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Posisi
Media dalam Pembelajaran PAI
Posisi media pembelajaran terletak antara
pengajar dan peserta didik atau bisa di katakan sebagai alat pembantu
dalam komunikasi pembelajaran. Proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai
salah satu komponen sistem pembelajaran.. Jadi media
tidak dapat di pisahkan dengan proses pembelajaran.
Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal. Media pembelajaran adalah komponen
integral dari sistem pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai
komponen komunikasi. Tidak bisa di bayangkan jika pembelajaran tanpa
adanya media. Tentunya proses
pembelajaran akan sangat kacau bahkan
tidak mungkin berjalan.
.
![]() |
|||||
|
Gambar diatas menunjukkan
posisi media dalam pembelajaran yang
berfumgsi sebagai penyalur atau alat komunikasi dalam pembelajaran.
Jika kita analisis, posisi media dalam
pembelajaran yaitu sebagai jembatan
penghubung antara guru dan siswa, sehingga antara guru dan siswa bisa tersingkron
dan terjadi komunikasi penyampaian informasi.
Pada zaman dahulu belum banyak media yang
ditemukan, ketika Nabi Muhammad berdakwah kepada para sahabat, beliau juga
menggunakan media dalam proses dakwahnya. Dan salah satu media yang beliau
gunakan adalah menggunakan uswatun hasanah. Beliau langsung memberi pengajaran
kepada para sahabat dengan perilaku dalam menjalani kehidupan.
Berbeda dengan zaman saat
ini yang penuh dengan perkembangan teknologi,bermacam – macam media bermunculan
seiring dengan perkembangan IPTEK. Dalam mengimbangi pesatnya perkembangan
dunia pendidikan ,maka bermunculah media –media yang bertujuan memaksimalkan
hasil pembelajaran ,menciptakan manusia yang manusiawi dan berpendidikan serta
mampu bbersaing di era yang penuh dengan persaianga seeperti saat ini.
B. Peran
media dalam pembelajaran
Peran media dalam Pembelajaran menurut
Ensiclopedi of Educational Reseach, nilai atau manfaat media pendidikan adalah
sebagai berikut :
a. Meletakan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir sehingga mengurangi
verbalitas.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu
pelajaran lebih mantap.
pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata.
e. Menumbuhkan pemikiran yang
teratur dan continue.
f. Membantu tumbuhnya pengertian
dan dengan demikian membantu perkembngan bahas
g. Memebrikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
h. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan murid.
i. Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti.
g. Memebrikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
h. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan murid.
i. Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti.
j. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan
belajar.
Menurut, Yusuf Hadimiarso, dalam bukunya Menyemai Benih Teknologi Pendidikan menjelaskan bahwa berbagai kajian teori maupun praktek menunjukan tentang kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut :
a. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita,
sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal. Penelitian yang dialakukan
oleh Roger W. Sperry, Pemenang hadian nobel tahun 1984, menunjukan bahwa
belahan otak sebelah kiri merupakan kedudukan tempat kedudukan pikiran yang
bersifat verbal, rasional, analitikan dan konseptual. Belahan ini mengontrol
wicara. Belahan otak sebelah kanan merupakan perlu diberikan rangsangan
kedudukan pikiran visual, emosional, holistik, fisikal, spatial, dan kreatif.
Belahan bagian kanan ini mengontrol tindakan. Pada suatu saat hanya salah satu
belahan saja yang dominan. Rangsangan pada salah satu belahan saja secara
berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan. Karena itu salah satu implikasi
dalam pembelajaran ialah kedua belahan perlu diberikan rangsangan secara
bergantian dengan rangsangan audio visual.
b. Media dapat
mengatasi keterbatsan pangalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman
siswa itu berbeda-beda. Latar belakang keluarga dan lingkungannya menentukan
pengalaman macam apa yang dimiliki oleh siswa. Perbedaan pengalaman anak dapat
diatasi dengan media ini. Jika siswa tidak mungkin dibawa ke objek yang
dipelajari, maka objeknyalah yang dihadirkan di hadapan siswa melalui media.
c. Media dapat melampaui batas ruang kelas. Bayak hal yang tidak mungkin untuk dialami di dalam ruang kelas secara langsung oleh para siswa. Misalnya karena objek terlalu besar misalanya candi, stasion dan lain-lain, atau terlalu kecil sehingga tidak bisa diamati dengan mata telanjang. Misalnya bakteri, protozoa dan lain sebagainya. Gerakan terlalu lambat, atau terlalu cepat. Bunyi-bunyi yang halus, objek terlalu kompleks dan alasan-alasan lain.
d. Media memungkinkan
adanya interaksi secara langsung antara siswa dan lingkungannya.dan merangsang
siswa untuk belajar.
e. Media menghasilkan
keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan secara bersama-sama bisa
diarahkan kepada hal-hal penting yang dimaksudkan oleh guru.
f. Media memabangkitkan keinginan dan minat baru bagi siswa.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk
belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang integral dan meyeluruh dari sesuatu yang kongkrit maupun abstrak.
h. Media memberikan pengalaman yang integral dan meyeluruh dari sesuatu yang kongkrit maupun abstrak.
i. Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
mandiri.
j. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new litercy) yaitu kemampuan untuk membedakan objek dan menafsirkan objek, tindakan dan lambang yang tampak baik alami maupun buatan manusia, yang terdapat dalam lingkungan.
k. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi yaitu dengan meningkatkan kesadaran akan dunia di sekitarnya.
j. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new litercy) yaitu kemampuan untuk membedakan objek dan menafsirkan objek, tindakan dan lambang yang tampak baik alami maupun buatan manusia, yang terdapat dalam lingkungan.
k. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi yaitu dengan meningkatkan kesadaran akan dunia di sekitarnya.
C. Fungsi
Media Dalam Pembelajaran
Media pengajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang pada gilirannya
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Sebagai alat
bantu, media berfungsi melicinkan jalan menuju tercapainya
tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar
mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam
tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik
daripada tanpa bantuan media.
Mengenai fungsi media itu sendiri pada
mulanya kita hanya mengenal media sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar
mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka
mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek
dan abstrak menjadi lebih sederhana, kongkret, mudah dipahami.
Para ahli berpendapat media
pembelajaran berfungsi sebagai berikut :
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
b. Memberikan pengalaman
atau contoh pembelajaran yang lebih nyata
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
d. Semua indera murid dapat diaktifkan.
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
d. Semua indera murid dapat diaktifkan.
e. Lebih menarik
perhatian dan minat murid dalam belaja
f. Dapat membangkitkan
dunia teori dengan realitanya.
Dengan konsepsi semakin mantap fungsi media dalam kegiatan mengajar tidak lagi peraga dari guru melainkan pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Hal demikian pusat guru berpusat pada pengembangan dan pengolahan individu dan kegiatan belajar mengajar.
Sebagai seorang
pendidik fungsi dan kemampuan media sangat penting artinya. Media merupakan
integral dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam pemilihan
pengembanan, maupun pemanfaatan.
Media pendidikan dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang gilirannya diharapkan
mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai.
Ada beberapa alasan media
pembelajaran berkenaan dapat mempertinggi proses belajar siswa.
Pertama, berkenaan dengan manfaat media pembelajaran, sebagai berikut :
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motifasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan
lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami
dan dikuasa siswa.
dan dikuasa siswa.
c. Metode pengajaran akan
lebih variasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengar uraian guru, tetapi juga punya aktifitas lain seperti
mengamati, merumuskan, melakukan dan mendemonstrasikan.
verbal.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengar uraian guru, tetapi juga punya aktifitas lain seperti
mengamati, merumuskan, melakukan dan mendemonstrasikan.
Kedua, penggunaan media pembelajaran dapat
mempertinggi proses dan hasil belajar yang berkenaan dengan taraf pikir siswa.
Berfikir siswa dimulai dari yang kongkret menuju yang abstrak, dari yang
sederhana menuju yang abstrak, dari yang sederhana menuju yang komplek. Dalam
hubungan ini penggunaan media pembelajaran berkaitan erat dengan
tahapan-tahapan berfikir mereka sehingga tepat penggunaan media pembelajaran
disesuaikan dengan kondisi mereka sehingga hal-hal yang abstrak dapat
dikongkretkan.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari pembahasan materi di atas dapat
kita simpulkan bahwa media dalam
pembelajaran sangatlah di butuhkan karena posisi media yaitu sebagai mediasi
pengantar materi pembelajaran dari guru
kepada peserta didik,peran dan fungsi media yang sangat membantu untuk
mendorong suatu pembelajaran agar berjalan dengan kondusif ,memudahkan para
peserta didik dalam menerimadan memahami pelajaran yang berakhir pada hasil belajar yang maksimal dalam
keegiatan pembelajaran , sehingga menciptakan suatu alur pembelajaran yang
sempurna yakni di tandai dengan kondisi pembelajaran yang kondusif dan
meksimal. Jadi , pembelajaran tanpa adanya media tidak akan berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
B. Sudjana,
Nana dan Rivai, Ahmad, Media Pengajaran , Cet. IV.
Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2001.
D. Sadiman
,arif,dkk.,2002.media pendidikan
pengertian, pengembangan dan pemanfaatanya,V,Jakarta :raja Grafindo
Persada,.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar