Minggu, 29 Mei 2016

hubungan bahasa dan kecerdasan

Makalah Hubungan Bahasa Dengan Kecerdasan

Studi Psikologi Belajar

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester


Dosen Pengampu : Ustad Yulianto ,M Pd







Oleh : khoirul rozikin


Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI )

Ma’ had ‘Aly  Al – Hikam

Malang

2016




BAB I

Pendahuluan


A.    Latar belakang

     Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang di pakai setiap mahluk hidup seperti manusia dan hewan. Bahasa mempunyai banyak bentuk dan variasi . Setiap  wilayah mempunyai warna  dan karakteristik bahasanya sendiri – sendiri. Bahasa orang kota berbeda dengan bahasa orang pedalaman atau orang di pelosok suatu daerah terpencil. Bahasa  orang kalimantan berbeda dengan bahasa orang papua , bahasa orang jawa berbeda dengan bahasa orang madura .  Apalagi bila bahasa yang di gunakan antara negara satu dengan negara lain, tentu sangat berbeda.
      Bahasa bisa berupa suara atau pun isyarat mungkin juga tulisan. Bahasa mempunyai hubungan dengan kecerdasan seorang manusia . Dalam karya ilmiah ini akan di bahas tentang hal tersebut. Mulai dari bentuk  hubungan yang di hasilkan dari bahasa dan kecerdasan , kapan terbentuknya kecerdasan tersebut , kemudian apa pendapat menurut para ahli tentang hubungan tersebut, kemudian penelitian apa yang sudah di lakukan untuk membuktikan hubungan tersebut dan lain sebagainya. Semoga karya ilmiah ini dapat menambah sedikit wawasan kita tentang hubungan antara bahasa dan kecerdasan .

B.     Rumusan masalah

1.      Apa hubungan antar bahasa dan kecerdasan ?
2.      Bagaiman analisis mengenai hal tersebut?
3.      Bagaimana pendapat para ahli tentang hubungan tersebut ?

C.    Tujuan

     Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan antara bahasa dengan  kecerdasan dan apa bentuk dari hubungan yang di ciptakan dan bagaiman pendapat para ahli tentang haltersebut. Dan semoga bisa menambah wawasan kita  dan juga semoga bisa memperoleh nilai uas yang memuaskan.





BAB II
Pembahasan

A.     Pengertian Bahasa  Dan  Kecerdasan
1.      Pengertian bahasa
      Bahasa merupakan alat berkomunikasi. Tujuan dari berkomunikasi yaitu  agar bisa  saling bersosialisasi dan untuk mengetahui maksud dari apa yang  ada di dalam angan – angan. Bahasa akan berfungsi bila orang yang berbicara dengan orang yang diajak berbicara sama – sama mengerti tentang bahasa ayang di gunakan. Jadi tidak terjadi kesalahan komunikasi.
Para ahli menuturkan tentang pengertian dari bahasa,di antaranya[1] :
a.       Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
b.      Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
c.       Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
Dari beberapa definisi di atas yang patut di garis bawahi  adalah kata “ bunyi “.
Pendapat diatas melontarkan bahwa bahasa  merupakan bunyi yang berstruktur dan tertata sehingga bisa di gunakan untuk berkomunikasi , berinteraksi, bekerjasama dan mengidentifikasi diri. Bagaimana dengan bahasa tubuh, kedipan mata  atau geraka jari misalnya. Gerak tubuh juga bisa berfungsi untuk berbahasa, karena bisa di gunakaan untuk  berkomunikasi. Suara bisa untuk berkomunikasi  gerak tubuh juga bisa berkomunikasi , maka gerak tubuh juga termasuk bahasa.

2.      Defiinisi kecerdasan
Setiap manusia mempunyai kecerdasan . Apa itu kecerdasan? , dimana letak kecerdasan ?,Bagaimana pendapat ahli dalam mengartikan kecerdasan ?
Berbagai argumen dan presepsi di lontarkan oleh para ahli tentang definisi kecerdasan. Diantarana  :
a. Gregory: Kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu.
b. C. P. Chaplin: Kecerdasan adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan efektif.
c. Sedangkan menurut  Suharsono ( 2002 :43 ), pengertian kecerdasan adalah “kemampuan memecahkan masalah secara benar, yang relative lebih cepat dibandingkan dengan usia biologisnya “.[2]
d. Anita E. Woolfolk: Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.[3]
      Dari beberapa pendapat para ahli diatas, bisa di simpulkan bahwa kecerdasan adalah suatu kemampuan muntuk menghadapi dan memecahkan suatu masalah dengan menggunakan pikiran yang rasional,sehingga mudah dalam menemukan solusi ketika di hadapkan pada suatu tantangan.
      Kecerdasan terletak di otak (brian)  didasarkan pada pekerjaan berfikir dengan rasio secara  logis ,memanfaatkan sumber yang ada dalam menemukan solusi sehingga menciptakan suatu ketrampilan dan kemampuan dalam diri. Dari situlah bisa dikatakan bahwa kecerdasan terletak di otak bersumber pada otak . Dari otak kemudian daplikasikan dalam bentuk berbagai macam respon. Seperti mengutarakan isi dalam pikiran melalui berbicara atau menjawab suatu pertanyaan  , menulis, menggambar ataupun menyusun suatu benda atau alat. Semakin tinggi kecerdasan seseorang maka akan semakin cepat pula respon – respon yang di hasilkan , seperti dalam perlombaan tanya jawab atau kompetisi.

Hal – hal yang mempengaruhi kecerdasan menurut Antonius Atosokhi , dan Yohanes Babari
 ( 2003) , Bakat atau kecerdasan di pengaruhi oleh hal – hal sebagai berikut :

1.       Unsur Genetik; Faktor genetik memegang peranan utama. Faktor biologi ini sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri yang dominan, segala tindakan dan pekerjaan adalah berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur rapi dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistik serta atletis.
       Keturunan mewarisi sifat genetik dari pemilik gen. Buah jatuh tak jauh dari pohonya. Seorang ayah yang pandai dalam suatu bidang ketrampilan , maka  anaknya juga akan mewarisi  ketrampilan tersebut. Contohnya  seperti Rhoma irama yyang bersuara merdu , ternyata memiliki keturunan yang bersuara merdu juga.
  1. Latihan ; pengembangan bakat dipengaruhi oleh frekuensi latihan. Kita baru dapat membedakan berbakat atau tidak setelah serangkaian latihan dimana mereka yang memiliki kecerdasan atau bakat akan lebih cepat menguasai hal tersebut.[4]
        Gen tidak 100 % menentukan kecerdasan seseorang . Dalam suatu penelitian ada  dua anak laki – laki yang akan segera menjalani ujian kenaikan kelas . si A memiliki IQ tinggi ,tetapi jarang belajar , si B memiliki IQ standar tetapi dia terus belajar melatih kemammpuanya untuk menghadapi ujian . Setelah selesai ujian ternyata  nilai si   B yang  memiliki IQ standar lebih tinggi dari pada niali si A yng memiliki  IQ tinggi. Hal ini membuktikan bahwa Kecedasan tidak hanya di tentukn dari unsur Genetik tetapi latihan juga menentukan kecerdasan seseorang.
    Pembagian kecerdasan menurut  para ahli , diantaranya :
1.      Kecerdasan intelektual ( IQ ).
2.      Kecerdasan emosional ( EQ ).
3.      Kecerdasan spiritual ( SQ ).

B.     Hubungan antara hahasa dan kecerdasan

     Seperti yang sudah sedikit di singgung di atas tadi bahwa semakin tinggi tingkat kecerdassan seseorang maka akan semakin beragam pula bahasa yang di ungkapkan dan pembawaan bahasanya pun semakin menarik.
      Bila kedua kata di gabung menjadi “ kecerdasan Bahasa “ , maka akan melahirkan suatu konsep pengertian yang berbeda. Kecerdasan Bahasa adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tertilis. Kecerdasan ini meliputi kemampuan menggunakan tata bahasa, bunyi bahasa, makna bahasa, dan penggunaan praktis bahasa. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan bahasa bermanfaat untuk berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.[5]
     Jadi, kecerdasan bahsa meliputi kelancaran berbicara , bercerita , menguasai kosakata yang bervariasi , beraneka ragam , dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan bahasa. Dalam artikel lain juga dituliskan hubungan antara bahasa dan kecerdasan.
    “ Berfikir merupakan aktivitas otak yang di ungkapkan dengan menggunakan bahasa, sedangkan bahasa merupkan indikatorperangai seseorang, sehingga kecerdasan seseeorang dapat diukur dari bahasanya.”[6]
Dari artikel ini dapat kita ketahui salah satu bentuk hubungan antara bahasa dan kecerdasan , dari bahasa yang di ucapkan oleh seseorang kita bisa mengetahui tingkat kecerdasanya. Karena bahasa itu sendiri sangat sesuai dengan apa yang sedang di pikirkan oleh seseorang. Seseorang yang cerdas akan mampu memanaj ( mengatur ) bahasanya dengan kecerdasan pikirannya. Jadi bahasa yang di ucapkan akan mudah di cerna  dan mudah di pahami.
Para ahli megungkapkan bahwa hubungan antara bahasa dankecerdasan dapat di tinjau  dari dua sudut :
1.       Hubungan konstruktif atau aktif antara memori kata- kata seseorang dengan rasio kecerdasanya. Orang yang berfikir secara mendalam dan variatif , di paksa untuk bereksplorasi secara radikal tentang fakta – fakta ataupun data – data dan pengetahuan. Sebagai hasilnya mereka memiliki segudang pemikiran besar. Pemikiran – pemikiran ini mendorong terciptanya kata-kata dan istilah – istilah yang bisa di ungkapkan.

2.      Hubungan antara kecerdasan dan kosakata merupakan hubungan  yang secara tterus menerus. Semakin bertambah potensi seseorang dalam memahami kalimat- kalimat yang terbaca,semakin jelas pula hubungan antara makna – maknanya. Begitupun sebaliknya. Jadi jika potensi seseorang dalam memahami kalimat meningkat, maka bahasa yang di peroleh juga akan bertambah menarik  dan berkualitas.[7]






















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

      Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi agar bisa saling berinteraksi. Kecerdasan  adalah kemampuan dan kerampilan seseorang dalam menghadapi dan menemukan solusi terhadap situasi yang di hadapi. Hubungan yang di hasilkan antara bahasa dan kecerdasan bahwa setiap bahasa yang di ungkapkan oleh seseorang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. Orang yang berfikir secara mendalam dan variatif akan menghasilkan bahasa yang variabel dan menjadi pemikiran besar yang siap untuk di ungkapkan.















DAFTAR PUSTAKA

B.     http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/01/kecerdasan-siswa-pengertian-dan-bentuk.html#
C.     http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-kecerdasan-dan-jenis.html
D.    https://kloponom.wordpress.com/paud/kecerdasan-majemuk/kecerdasan-bahasa/






[1] http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-bahasa-menurut-ahli.html
[2] http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/01/kecerdasan-siswa-pengertian-dan-bentuk.html#
[3] http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-kecerdasan-dan-jenis.html
[4] http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/01/kecerdasan-siswa-pengertian-dan-bentuk.html#
[5] https://kloponom.wordpress.com/paud/kecerdasan-majemuk/kecerdasan-bahasa/

Jumat, 27 Mei 2016

Media Pembelajaran (PAI)

Makalah Media Pembelajaran PAI

 Posisi, Peran Dan Fungsi  Media Dalam Pembelajaran PAI


                                       Dosen Pengampu : Ustad Ali Rif’an ,M.Pdi
logo alhikam.jpg



  Oleh kelompok 2 :


     1.     Fathul mu’in
2.     ali mustofa
      3.     khoirul rozikin


Sekolah Tinggi Agama Islam
 Ma’had ‘Aly Al – Hikam
 Malang
2016



BAB 1

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

   Dalam era pendidikan yang terus berkembang seperti saat ini,di butuhkan berbagaisarana dan prasarana yang mampu menunjang proses pembelajaran agar bisa berjalan dengan maksimal.pembelajaran membutuhkan media yang mampu mengimbangi pemikiran kaum pelajar di zaman yang penuuh dengan persaingan belajar.dimanapun ada proses pembelajaran maka di situ di butuhkan media.Apakah media itu ? Apa fungsi media dalam pembelajaran ? Bagaimana posisi media dalam pembelajaran ? Dan apa peran media dalam proses pembelajaran ?
   Dalam makalah ini kami akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut, mengulas dan membongkar apa isi dari topik media pembelajaran khususnya dalam ruang lingkup PAI . Tentunya kami juga akan mengambil bebrapa sumber dari para ahli yang sudah menciptakan karya – karya monumental yang sudah menjadi tolak ukur dalam menjawab pelbagai pertanyaan .
    Dan tentunya analisis dan penilaian dari bapak dosen serta kritik dan saran sangat kami harapkan sehingga bisa melengkapi pembahasan dalam makalah ini

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana  posisi media dalam pembelajaran Pai ?
2.      Apa peran media dalam pembelajaran Pai ?
3.      Apa fungsi media dalam pembelajaran Pai ?

C.    Tujuan

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengulas tentang posisi, peran dan fungsi media dalam pembelajaran pai ,dan tentunya seemoga bisa menambah wawasan kita lebih jauh  dalam memahami media pembelajaran khususnya dalam ruang lingkup PAI.





BAB II

PEMBAHASAN

A.     Posisi Media dalam Pembelajaran PAI
    
    Posisi media pembelajaran terletak antara pengajar dan peserta didik atau bisa di katakan sebagai alat pembantu dalam  komunikasi pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka  media pembelajaran  menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran..  Jadi  media tidak dapat di pisahkan dengan proses pembelajaran.
     Tanpa media,  komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen  integral dari sistem pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi. Tidak bisa di bayangkan jika pembelajaran tanpa adanya  media. Tentunya proses pembelajaran  akan sangat kacau bahkan tidak mungkin berjalan.
Oval: Media.Oval: Guru + Bahan Ajar
Oval: Siswa





Metode
 
                                               
                                                           
Gambar diatas menunjukkan posisi media dalam pembelajaran yang  berfumgsi sebagai penyalur atau alat komunikasi dalam pembelajaran.
     Jika kita analisis, posisi media dalam pembelajaran  yaitu sebagai jembatan penghubung antara guru dan siswa, sehingga antara guru dan siswa bisa tersingkron dan terjadi komunikasi penyampaian informasi.
    Pada zaman dahulu belum banyak media yang ditemukan, ketika Nabi Muhammad berdakwah kepada para sahabat, beliau juga menggunakan media dalam proses dakwahnya. Dan salah satu media yang beliau gunakan adalah menggunakan uswatun hasanah. Beliau langsung memberi pengajaran kepada para sahabat dengan perilaku dalam menjalani kehidupan.
Berbeda dengan zaman saat ini yang penuh dengan perkembangan teknologi,bermacam – macam media bermunculan seiring dengan perkembangan IPTEK. Dalam mengimbangi pesatnya perkembangan dunia pendidikan ,maka bermunculah media –media yang bertujuan memaksimalkan hasil pembelajaran ,menciptakan manusia yang manusiawi dan berpendidikan serta mampu bbersaing di era yang penuh dengan persaianga seeperti saat ini.

B.     Peran media dalam pembelajaran
Peran media dalam Pembelajaran menurut Ensiclopedi of Educational Reseach, nilai atau manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut :
a.       Meletakan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir sehingga mengurangi verbalitas.
b.      Memperbesar perhatian siswa.
c.       Meletakan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu 
pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata.
e.  Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan continue.
f.  Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembngan bahas
g. Memebrikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
h.   Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan murid.
i.   Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti.
j. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar.

    Menurut, Yusuf Hadimiarso, dalam bukunya Menyemai Benih Teknologi Pendidikan menjelaskan bahwa berbagai kajian teori maupun praktek menunjukan tentang kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut :
a.       Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal. Penelitian yang dialakukan oleh Roger W. Sperry, Pemenang hadian nobel tahun 1984, menunjukan bahwa belahan otak sebelah kiri merupakan kedudukan tempat kedudukan pikiran yang bersifat verbal, rasional, analitikan dan konseptual. Belahan ini mengontrol wicara. Belahan otak sebelah kanan merupakan perlu diberikan rangsangan kedudukan pikiran visual, emosional, holistik, fisikal, spatial, dan kreatif. Belahan bagian kanan ini mengontrol tindakan. Pada suatu saat hanya salah satu belahan saja yang dominan. Rangsangan pada salah satu belahan saja secara berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan. Karena itu salah satu implikasi dalam pembelajaran ialah kedua belahan perlu diberikan rangsangan secara bergantian dengan rangsangan audio visual.
b. Media dapat mengatasi keterbatsan pangalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman siswa itu berbeda-beda. Latar belakang keluarga dan lingkungannya menentukan pengalaman macam apa yang dimiliki oleh siswa. Perbedaan pengalaman anak dapat diatasi dengan media ini. Jika siswa tidak mungkin dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeknyalah yang dihadirkan di hadapan siswa melalui media.

c. Media dapat melampaui batas ruang kelas. Bayak hal yang tidak mungkin untuk dialami di dalam ruang kelas secara langsung oleh para siswa. Misalnya karena objek terlalu besar misalanya candi, stasion dan lain-lain, atau terlalu kecil sehingga tidak bisa diamati dengan mata telanjang. Misalnya bakteri, protozoa dan lain sebagainya. Gerakan terlalu lambat, atau terlalu cepat. Bunyi-bunyi yang halus, objek terlalu kompleks dan alasan-alasan lain.
 d. Media memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara siswa dan lingkungannya.dan merangsang siswa untuk belajar.
 e. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan secara bersama-sama bisa diarahkan kepada hal-hal penting yang dimaksudkan oleh guru.
f. Media memabangkitkan keinginan dan minat baru bagi siswa.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang integral dan meyeluruh dari sesuatu yang kongkrit maupun abstrak.
i. Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri.
j. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new litercy) yaitu kemampuan untuk membedakan objek dan menafsirkan objek, tindakan dan lambang yang tampak baik alami maupun buatan manusia, yang terdapat dalam lingkungan.
k. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi yaitu dengan meningkatkan kesadaran akan dunia di sekitarnya.

C.     Fungsi Media Dalam Pembelajaran

     Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Sebagai alat bantu, media berfungsi melicinkan jalan    menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
    Mengenai fungsi media itu sendiri pada mulanya kita hanya mengenal media sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi lebih sederhana, kongkret, mudah dipahami.
Para ahli berpendapat media pembelajaran berfungsi sebagai berikut :

a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
b. Memberikan pengalaman atau contoh pembelajaran yang lebih nyata
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
d. Semua indera murid dapat diaktifkan.
e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belaja
f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. 

    Dengan konsepsi semakin mantap fungsi media dalam kegiatan mengajar tidak lagi peraga dari guru melainkan pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Hal demikian pusat guru berpusat pada pengembangan dan pengolahan individu dan kegiatan belajar mengajar.
 Sebagai seorang pendidik fungsi dan kemampuan media sangat penting artinya. Media merupakan integral dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam pemilihan pengembanan, maupun pemanfaatan.
Media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang gilirannya diharapkan mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai.                  
Ada beberapa alasan media pembelajaran berkenaan dapat mempertinggi proses belajar siswa.

Pertama, berkenaan dengan manfaat media pembelajaran, sebagai berikut :
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motifasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami
dan dikuasa siswa.
c. Metode pengajaran akan lebih variasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengar uraian guru, tetapi juga punya aktifitas lain seperti
mengamati, merumuskan, melakukan dan mendemonstrasikan.
     Kedua, penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil belajar yang berkenaan dengan taraf pikir siswa. Berfikir siswa dimulai dari yang kongkret menuju yang abstrak, dari yang sederhana menuju yang abstrak, dari yang sederhana menuju yang komplek. Dalam hubungan ini penggunaan media pembelajaran berkaitan erat dengan tahapan-tahapan berfikir mereka sehingga tepat penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan kondisi mereka sehingga hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan.














BAB III
KESIMPULAN

       Dari pembahasan materi di atas dapat kita simpulkan bahwa  media dalam pembelajaran sangatlah di butuhkan  karena posisi media yaitu sebagai mediasi pengantar materi  pembelajaran dari guru kepada peserta didik,peran dan fungsi media yang sangat membantu untuk mendorong suatu pembelajaran agar berjalan dengan kondusif ,memudahkan para peserta didik dalam menerimadan memahami pelajaran yang berakhir  pada hasil belajar yang maksimal dalam keegiatan pembelajaran , sehingga menciptakan suatu alur pembelajaran yang sempurna yakni di tandai dengan kondisi pembelajaran yang kondusif dan meksimal. Jadi , pembelajaran tanpa adanya media tidak akan berjalan.






















DAFTAR PUSTAKA

B.     Sudjana, Nana  dan Rivai, Ahmad, Media Pengajaran , Cet. IV. Bandung : Sinar  Baru Algensindo, 2001.

D.    Sadiman ,arif,dkk.,2002.media pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatanya,V,Jakarta :raja Grafindo Persada,.